Bunuh Diri Menjadi Tren Saat Ini

Fenomena bunuh diri kembali marak terjadi akhir – akhir ini, alasan bunuh diripun bermacam – macam mulai dari putus cinta, ditinggal kekasih yang tidak bertanggung jawab, dicerai suami dan lain – lain, namun pada intinya adalah merasa kurang bahagia dengan apa yang dialami saat ini. manusia adalah makhluk yang memiliki rasa selalu kurang puas dengan keadaan yang terjadi, mereka memilih jalan yang singkat untuk mengakhiri semua masalahnya dengan pendek kata “bunuh diri”. mudah terganggunya kejiwaan dan psikologis manusia adalah faktor utama manusia untuk melakikan bunuh diri. Mereka yang melakukan bunuh diri mungkin berangapan bahwa bunuh diri adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah, sehingga jiwanya terdorong untuk melakukan tindakan tersebut

Ada sebuah kasus bunuh diri di salah satu pusat perbelanjaan, Kali ini aksi nekat tersebut dilakukan Agus Sunarto, warga Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin 4 januari di Solo Grand Mall (SGM). Menurut kesaksian banyak orang bunuh diri yang dilakukannya ini adalah penyakit kulit yang di deritanya tidak kunjung sembuh. Waktu itu agus yang bersama ibu dan istrinya berangkat dari rumah ingin memeriksakan penyakit kulit agus, namun setelah sampai di RS Muwardi solo, dokter kulit tidak ada di tempat, lalu mereka mengurungkan niat dan pergi ke Solo Grand Mall untuk berbelanja. Setelah selesai berbelanja mereka bertiga langsung menuju lokasi parkir yang ada di lantai 4, tetapi Agus malah masih ingin berjalan-jalan menghabiskan minumannya, ketika itulah Agus melakukan aksi nekatnya. Inilah menjadi suatu bukti bahwa seseorang itu mudah putus asa, hanya karena penyakit yang tidak kunjung sembuh mereka berani untuk mengakiri hidupnya sendiri.

Menurut psikolog klinis dari Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia, Dra Yati Utoyo Lubis MA. PhD, fenomena bunuh diri di mal adalah bukti bahwa para korban ingin mencari pilihan yang mudah dan cepat dalam melepaskan nyawa. Gedung bertingkat atau lantai atas pusat perbelanjaan menjadi pilihan ideal bagi para korban karena di tempat-tempat seperti ini mereka yakin bahwa upaya bunuh diri akan berhasil.

orang yang bunuh diri itu punya energy yang besar, hanya sayangnya energynya itu digunakan secara salah. Benar yang dikatakan apabila orang yang bunuh diri memiliki energy atau kekuatan yang besar, butuh keberanian yang besar dalam melakukan aksi atraksi bunuh diri tersebut, coba bayangkan kalau orang yang tidak mempunyai keberanian yang besar tidak akan mungkin melakukan hal tersebut. Jika saja mereka yang melakukan bunuh diri sebelumnya bertanya dalam hati apakah fisik dan jiwa ini mampu untuk melakukannya? Pasti jawaban dalam hatinya berkata tidak, maka mereka mengurungkan niatnya untuk melakukan bunuhdiri tersebut.